Hari ini tanggal 22 Desember, ingatkah ?
Yepp, hari ini adalah hari ibu. Ini saatnya kalian meminta maaf ibu, saatnya kalian menunjukkan kasih sayang kalian kepada ibu. Untuk setiap peluhnya, cintanya, kasihnya serta nasihatnya yang tak pernah henti.
Bukan hanya di hari ibu saja kalian mempersembahkan penghargaan terbesar untuk ibu. Namun di setiap waktu, di setiap detik mestinya kalian melakukannya, sama halnya seperti kasih ibu yang tak kenal waktu, selalu ada di setiap nafasnya.
Tahukah berapa kali ibu memikirkan kita ? Berapa kali juga kita memikirkan ibu ?
Sungguh perbandingan yang sangat jauh saya rasa. Ibu tak perlu kita beri uang banyak, harta melimpah atau mobil mewah. Ia telah bahagia ketika kita berbakti kepadanya, ketika kita tersenyum karenanya. Dan ia sungguh sangat sedih ketika kita menangis dan sakit. Ia rela mengorbankan apapun untuk mengukir senyum kita.
Sungguh, walaupun bumi lagit seisinya saya persembahkan untuk ibu. Itu tidak akan cukup membalas jasa-jasa beliau. Ini hanya sebuah puisi yang ingin saya persembahkan untuk seluruh ibu di dunia, khususnya mama tercinta..
IBU
Wahai ibu yang bening
kasihnya
Tidakkah kau tahu
betapa berharga di setiap peluhmu
Kau tak henti merajut
kesetiaan jiwa
Walau raga lemah dan
lelah
Kau tetap tertatih
untuk memegang erat tangan kami
Wahai ibu yang putih
cintanya
Taukah kau kurindukan
Di setiap untaian nada-nada
yang merdu
Di setiap spektrum rasa
aman yang kau pancarkan
Dan di setiap doa
yang melantun indah
Wahai ibu yang berhati
emas
Apa jadinya kami
tanpa dirimu ?
Kesetiaanmu takan berujung
Walau ditempa zaman
Kau tetap jadi
sandaran hati
Izinkan kami mencium
kakimu
Izinkan kami meminta
maafmu
Untuk goresan luka
yang pernah kami ukir
Aku sayang mama, aku ridu mama. Maafkan aku yang selalu membuat mama menangis, membuat mama khawatir dan untuk setiap kasih sayang yang terlewatkan untuk kuucapkan terima kasih.