Sunday, August 12, 2012

Bersemilah Ramadhan

Wahai Engkau yang tidak cukup melakukan dosa pada Rajab
Lalu Engkau sambung kembali pada bulan Sya’ban
Telah datang bulan puasa kepadamu setelah keduanya
Janganlah Engkau jadikan lagi bulan itu bulan dosa
Bacalah Al Quran dan bersungguhlah dalam bertasbih
Karena bulan itu bulan Al Quran dan tasbih
Berapa banyak yang engkau kenal mereka yang berpuasa
Dari keluarga, tetangga dan saudara
Mereka telah dimusnahkan oleh kematian
Menyisakan dirimu
Alangkah dekatnya yang sekarang dengan yang terdahulu


***
Ust Armen Halim Naro dalam Buku Bersemilah Ramadhan

Wednesday, May 30, 2012

Wanitaku

Di balutan jilbab apiknya
Tersimpan kecantikan mutiara lautan surga
Ciptaan yang kata-Mu pelengkapnya Adam
Seiring letupan nuraniku yang bergema
Senyuman bulan sabit melintang
seperti cahaya bulan purnama
Mata yang kukira bongkahan intan
memecah kepekatan jiwa
Asaku ialah teka-teki cinta
bagian tulang rusukku yang hilang
Aku mendamba bidadari sepertinya
yang kalbunya sebening embun
kusandarkan hati pada bingkai nafasnya
menderu bagai udara cinta
Kujadikan dia permaisuri duniaku
yang takkan pupus oleh waktu
Kuukir namanya pada batang kisah yang tercipta sempurna dan nyata
Dia hadir untuk mengisi separuh diriku yang hilang
Jika melihatnya adalah candu
kumohon ampun pada-Mu
agar kulupakan jemarinya, suaranya
Kasihku ini tulus
setulus daun di musim semi
Cintaku ini murni
semurni mata air ibu
Setiap waktu yang merangkak
semakin meyakiniku
bahwa dialah fantasiku
Kupagari dirinya dengan nyawaku
agar tak ada duka menghapus tawanya
gar tak ada luka racuni kisahnya
Tolong jangan patahkan hatiku
Jika kuboleh meminta
patahkan saja ragunya
Tuhan, izinkan aku berjalan bersamanya
Dia…
yang juga mencintai-Mu
sepertiku
Tuhan, jadikan dia…
wanitaku

Thursday, March 1, 2012

ENTAH

Sepertinya kamu berpijak dihatiku
Mengukir langkah baru yang belum kutemukan arahnya
Entah…
Suaramu memanggil namaku, namun serak
Matamu memandang senyumku, namun samar
Hatimu merasa rasaku, namun lirih
Entah…
Kuragukan hadirmu, namun nyata
Dapat kusentuh, namun sulit kurasa
Indah kuingat, namun muncul dan sirna
Entah…
Di helai daun yang jatuh kini tertulis nama kita
Kunantikan ia terbang atau mengering
Kunantikan, hingga hatiku bergetar
Entah…
Pernahkah kau ingat diriku disaat damai
Saat mentari tak menyeruak di dalam jiwamu
Seperti waktu kita tertawa hangat di bawah bahagia
Entah…



Saturday, February 4, 2012

NYANYIAN HUJAN


Sebuah keindahan
Segenggam kenangan
Menyibak air hujan di antara penantian
Tak butuh waktu lama untuk melupakan
Namun rasa seperti luka lebam
Yang tak bisa tersisih walau dimakan zaman

Tahukah kau keindahan yang tak pernah tersentuh ?
Ketika kenangan kita terbingkai utuh
Namun waktu yang membuat kita jauh
Semakin jauh, hingga hatiku luluh
Namun hatimu telah lumpuh
Asa kita, telah rapuh

Aku masih melihat wajah awan
Bergandengan mesra berpasangan
Kita tak pernah tahu, esok masihkah menawan ?
Hari-hari datang seperti harapan
Aku di sini masih berangan
Masih terhipnotis nyanyian hujan


Tuesday, January 17, 2012

SENYUMMU


Kutapaki jejak yang tercecer di sepanjang perjalanan kita
Terlalu rumit, bahkan jika ku harus menunggu kata
Sejenak, aku lelah merasa tidak karuan
Menunggumu adalah sebuah pengorbanan
Aku rela mengalah karena satu alasan
Ku ingin selalu melihat senyummu yang menyejukan


Friday, January 6, 2012

MENUNGGU WAKTU

Aku menunggu waktu
Dimana hati tak lagi membeku
Menunggu singgahnya sang surya
Bersama seberkas cahaya

Aku menunggu waktu
Dimana langkah tak lagi kaku
Menunggu kereta bahagia
Menjemput sejumput luka

Aku menunggu waktu
Dimana semangat tak lagi layu
Tergilas putaran zaman
Yang berujung tangisan

Aku masih menunggu waktu
Di sisi hati yang kelabu
Dengan separuh kalbu
Menunggu langit membiru